Menunggu, di jajaran bebatuan dua besi rel,
aku berdiri;
memandangi ujung titik kecil bersiluet orange senja, berbayang gelap;
titian kayu besi lesuh yang seakan mengeluh memberikan arti; ketidak dikdayaan...
Dan aku menunggu, hingga portal garis merah putih turun kejalan, setia dengan pekerjaan.
Aku masih berdiri, menghirup dentuman debu berpasir
menikmati detik-detik derakan dan getaran tak berputus.
Dan ingin terus ku merasakan getaran ini, dari ujung-ujung kaki merambat kedalam hati.
A Riza Muhammad,
Sapen, Juli 24 10
Read More...
aku berdiri;
memandangi ujung titik kecil bersiluet orange senja, berbayang gelap;
titian kayu besi lesuh yang seakan mengeluh memberikan arti; ketidak dikdayaan...
Dan aku menunggu, hingga portal garis merah putih turun kejalan, setia dengan pekerjaan.
Aku masih berdiri, menghirup dentuman debu berpasir
menikmati detik-detik derakan dan getaran tak berputus.
Dan ingin terus ku merasakan getaran ini, dari ujung-ujung kaki merambat kedalam hati.
A Riza Muhammad,
Sapen, Juli 24 10






