Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Saya

Articles

1 2 3 4 5

Rabu, 13 Oktober 2010

"Tidak Ada" Untuk Disini

Semanis dulu yang kucap, sekarang tidak terasa lagi...
Baru terasa segelintir cobaan hidup,
dan berat yang membeban... Hatiku mulai mengeluh,

rupanya ini lah hidup tanpamu, aku takut sekaligus tertantang untuk menentang...

Air mata yang mengalir untukmu sobat, telah mengendap di pelupuk...
Sekarang mencair lagi, karena kesendirian dan kebersamaan dulu.

Suasana dulu yang kita ciptakan, "di sini" tidak ada lagi...

Dan aku tidak menyesali itu,
pintaku; teguh-kan hatiku. kuatkan aku disini.

Agar,
katup mataku tidak terbobol oleh kesendirian...

A Riza M.
(Untuk Trio Ukui dan Fantastic 4)
Read More...

Senin, 04 Oktober 2010

Biografi WS. Rendra

Nama:
WS Rendra

Nama Lengkap:
Willibrordus Surendra Broto Rendra

Lahir:
Solo, 7 Nopember 1935

Agama:
Islam

Istri:
Ken Zuraida

Pendidikan:
- SMA St. Josef, Solo
- Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
- American Academy of Dramatical Art, New York, USA (1967)

Karya-Karya
Drama:
- Orang-orang di Tikungan Jalan
- SEKDA dan Mastodon dan Burung Kondor
- Oedipus Rex
- Kasidah Barzanji
- Perang Troya tidak Akan Meletus
- dll

Sajak/Puisi:
- Jangan Takut Ibu
- Balada Orang-Orang Tercinta (Kumpulan sajak)
- Empat Kumpulan Sajak
- Rick dari Corona
- Potret Pembangunan Dalam Puisi
- Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta
- Pesan Pencopet kepada Pacarnya
- Rendra: Ballads and Blues Poem (terjemahan)
- Perjuangan Suku Naga
- Blues untuk Bonnie
- Pamphleten van een Dichter
- State of Emergency
- Sajak Seorang Tua tentang Bandung Lautan Api
- Mencari Bapak
- Rumpun Alang-alang
- Surat Cinta
- dll

Kegiatan lain:
Anggota Persilatan PGB Bangau Putih

Penghargaan:
- Hadiah Puisi dari Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (1957)
- Anugerah Seni dari Departemen P & K (1969)
- Hadiah Seni dari Akademi Jakarta (1975)
Read More...

Jumat, 01 Oktober 2010

Jogja-Negri melayu seberang

Di senja diam. Jogja ku menangis, wajahnya hitam berawan gelap. mungkin dia menangisiku yang telah memenangkan pilihan...

Kuharap tangisnya bukan kesedihan. Hingga ku pastikan malam ini tidak akan pernah terlihat bulan;

cukuplah lampu-lampu kota yang menemaniku hingga pagi, dan ketika telah ku tinggalkan kota ini...

Kuyakin disana, di negri melayu seberang. bulan dapat tenang berputar-tersenyum memainkan kecantikannya.

Jogja berhentilah menangis, cerahkan wajahmu. Hingga ku dapat melihat bintang-gemintang yang dapat menggantikan bulan...

Jogja, bantu aku yang ingin melupakan nya, bantu aku untuk tidak membuat sebuah seketsa drama hidup;

Jogja-Negri melayu seberang, bantu aku.
Read More...

Label

Populer Post

Feedjit

 

Advertise